Motivation Story: Selalu berfikir positif.


Saya tidak tau kisah ini nyata atau tidak, tetapi ini sangat menginspirasi saya. Saya menyadari bahwa berfikir positif itu adalah pilihan. Memiliki perasaan positif  itu adalah pilihan. Dan bertindak positif itu adalah pilihan.

***

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, “Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!”

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. Jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialami.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, “Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya?”

Jerry menjawab, “Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada seseorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya.”

“Tetapi tidak selalu semudah itu,” protesku. “Ya, memang begitu,” kata Jerry, “Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan.

Kamu memilih bagaimana orang-orang di sekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup.”

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata.

Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut. Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, “Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku?”

Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

“Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang,” jawab Jerry. “Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup.”

“Apakah kamu tidak takut?” tanyaku. Jerry melanjutkan, “Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata ‘Orang ini akan mati’.

“Aku tahu aku harus mengambil tindakan.”

“Apa yang kamu lakukan?” tanya saya.

“Di sana ada suster gemuk yang bertanya padaku,” kata Jerry. “Dia bertanya apakah aku punya alergi. “Ya” jawabku.

Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak,

“Peluru!”

Di tengah tertawa mereka, aku katakan, “Aku memilih untuk hidup, Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati’.”

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikap hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

Memang, motivasi bukanlah segalanya untuk beraktivitas, saya sangat sepakat itu. Tetapi saya juga sepakat bahwa segala yang kita lakukan berawal dari apa motif atau motivasinya.    Jadi jika kita ingin selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu, temukanlah apa yang menjadi motivasi terkuat bagi kita. Ada juga yang mengatakan bahwa segala sesuatu perbuatan itu tergantung niatnya. Temukanlah niat yang tepat dan kuat agar kita selalu bersemangat.

***

Semoga bermanfaat…

Meyakini Manfaat Meningkatkan Motivasi


Dalam Buku Quantum Learning karya Boby De Potter yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, ada satu cara untuk menemukan motivasi untuk belajar atau bisa juga kita katakan untuk melakukan sesuatu adalah dengan menemukan manfaat dari yang akan kita lakukan. Biasanya dengan menanyakan pertanyaan AMBAK pada diri sendiri. AMBAK adalah akronim dari Apa Manfaatnya BAgi Ku.

Dengan menemukan dan meyakini manfaat dari suatu pekerjaan, kita jadi meyakini bahwa yang kita lakukan tidak akan sia-sia sehingga kita lebih termotivasi untuk melakukannya. Semangat kita tidak akan kendur. Ini sama juga dengan mencari sisi positif terlebih dahulu maka secara disadari atau tidak, kita akan menerimanya dan akan melakukannya.

Tidak semua orang dapat meyakini manfaat ini dengan mudah walaupun ia telah mengetahuinya. Karena saat ini hampir segalanya di nilai dengan materi. Padahal manfaat tidak harus berupa uang tapi memiliki makna yang sangat luas sekali. Manfaat bisa berupa ilmu, persahabatan, pengetahuan, kasih sayang dan sebagainya. Intinya adalah menemukan dan meyakini manfaat yang kita peroleh dari setiap yang akan kita lakukan sehingga kita lebih termotivasi. Bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan karena kita jadi tahu bahwa kita tidak melakukan sesuatu yang sia-sia. Sehingga terjadi peningkatan diri baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Maka, bila Anda ingin bersemangat dalam hidup Anda cari dan temukan sendiri motivasi terkuat Anda. Tanyakan pada diri Anda kenapa harus melakukan ini? Kenapa harus melakukan itu? Untuk  siapa  Anda berusaha dan untuk apa hidup Anda?  Lakukanlah demi kebahagian Anda dan kebahagian orang-orang yang menyayangi Anda.

Buat diri Anda termotivasi. Karena orang yang termotivasi semangat juangnya tinggi, energinya besar, daya tahannya meningkat dan sulit untuk dikalahkan.

Cara memelihara sikap mental positif


Seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya, kali ini saya akan menyampaikan beberapa kiat agar kita dapat mempertahankan pikiran positif kita 🙂
Memang sangat susah membangun maupun menanamkan sikap mental positif pada diri kita. Paling tidak pada awalnya bila belum terbiasa dengan sikap mental yang positif. Karena banyak sekali faktor-faktor (noise) mempengaruhi setiap tindakan atau sikap yang kita lakukan. Lalu bagaimana caranya? Mungkin itu yang anda fikirkan. Tips berikut ini mudah-mudahan dapat membantu Anda untuk selalu berpikiran positif.

1. Bergaul dengan lingkungan yang positif

Dalam kehidupan ini ada yang namanya hukun alam atau yang disebut juga Sunatullah, termasuk dalam hal hubungan sosial kita dengan orang lain. Ada yang namanya hukum tarik-menarik atau hukum ketertarikan, begitu juga sifat manusia. Yang saya maksudkan adalah sifat seseorang dan oranglain akan selalu saling mempengaruhi. Terlepas itu sifat baik atau sifat buruk, tergantung karakter mana yang lebih kuat. Bila kita memiliki karakter yang kuat lalu masuk dalam lingkungan yang lemah, maka kita akan menguatkan yang lemah. Tetapi bila kita belum kuat, kita akan terbawa semakin lemah dan sering kita tidak sadar kalau kita terpengaruh. Sepertinya berjalan secara alami begiu saja.

Begitupun sebaliknya. Bila kita lemah atau belum begitu kuat, lalu  kita masuk ke dalam lingkungan yang kuat maka kita akan semakin kuat. Karena hukumnya kita mempengaruhi atau kita dipengaruhi.

Cara termudah bagi anda untuk selalu berfikiran atau memiliki sikap mental positif adalah bergaul dengan orang orang yang memiliki sikap mental positif pula. Tanpa anda sadari pikiran anda akan terjaga dari hal-hal yang negatif dan lambat laun kita akan terbiasa untuk selalu befikir positif. Istilahnya mungkin sudah Anda dengar sebelumnya “Kalau kita bergaul dengan penjual minyak wangi, kita akan kecripatan harumnya dan kalau kita bergaul dengan pandai besi, kita akan kecripatan juga bau gosongnya.” Tapi bukan bermaksud merendahkan profesi pandai besi lho!

Lalu bagaimana kalau kita tidak bisa meninggalkan lingkungan kita yang negatif. Bagaimanapun caranya kita harus tetap memiliki lingkungan yang positif. Keseimbangan harus dijaga. Jika memang lingkungan negatif tidak bisa benar-benar ditinggalkan, maka Anda harus mengatur alokasi waktu Anda untuk berada dilingkungan yang positif harus Anda perbanyak. Agar pengaruh positif tetap lebih banyak dari pengaruh negatif. Ketika anda masuk ke lingkungan yang negatif, besar sekali kemungkinannya nilai-nilai positif Anda akan tereduksi. Untuk itu dilain waktu kita perlu kembali ke lingkungan yang positif untuk mengembalikan yang tereduksi tadi. Ibarat handphone harus di recharge lagi. Jangan terlalu sombong, merasa sudah kuat sehingga merasa tidak perlu lagi untuk selalu memperkuat diri Anda.

Sekeras kerasnya batu bila ditetesi air terus menerus, lambat laun akan berlubang juga. Kecuali ada yang menutupinya.


2.
Perkaya diri dengan input yang positif

Ada satu kalimat yang saya sukai untuk menggambarkan watak seseorang. “Teko hanya mengeluarkan isi teko apa adanya. Bila isinya kopi maka akan keluar kopi dan bila isinya susu maka akan keluar susu pula” anda tahu maksudnya bukan? Ya… tidak mungkin teko yang diisi dengan air putih biasa akan mengeluar teh manis. Artinya, apa yang dikeluarkan tergantung apa yang dimasukkan kedalam teko.

Jika teko dibaratkan diri kita, maka isi teko adalah isi dalam otak atau pikiran kita dan isi dalam hati kita. Apa yang kita katakan adalah cerminan apa yang ada dalam otak dan hati kita. Maka tidak salah bila orang menilai kefahaman , kebaikan, sikap dan isi hati seseorang dari apa yang ia katakan dan dari apa yang dia lakukan. Apa yang ada dalam pikiran merupakan hasil dari input yang  terjadi selama kita hidup. Baik input yang kita sadari ataupun yang tidak kita sadari.

Yang saya maksud dengan input yang tidak kita sadari adalah input yang masuk tanpa kita inginkan atau kita rencanakan. Misalnya pengaruh keluarga, orang tua dan saudara yang kita alami sejak kecil, pengaruh teman-teman, lingkungan sekolah dan masyarakat adalah contoh hal-hal yang akan memberi input kepada kita yang cenderung tidak kita sadari, terutama pada masa kecil kita. Walaupun setelah dewasa kita juga dapat mengaturnya sesuai dengan keinginan kita.

Nah, sebuah pemahaman dan pemikiran yang ada dalam diri kita, masuk kedalam otak melalui alat input berupa alat indra. Terutama mata dan telinga. Apa yang kita lihat, tonton, baca dan dengar, itulah yang akan menjadi isi dalam pikiran dan hati kita. Wujud output atau keluarannya adalah apa yang kita katakan dan lakukan. Input dan output pastilah sejalan. Untuk itu mulai saat ini kita harus bisa memilih dan memilah secara lebih selektif apa-apa yang masuk dalam diri kita.

Hindari bacaan-bacaan yang negatif, tontonan-tontonan yang negatif dan dialog atau diskusi tentang hal-hal yang negatif seperti gosip dan sebagainya. Kalau toh anda terpaksa untuk membaca hal-hal yang negatif untuk sebuah pembelajaran, maka dahulukan baca yang positif supaya anda bisa membandingkan dan tidak langsung pada penerimaan apa adanya. Karena orang cenderung lebih menerima hal-hal baru pada pertama kali ia menemukannya.

Kalau anda ingin punya kepribadian yang baik, menjadi seorang penulis atau ingin menjadi pembicara ulung, perbanyaklah membaca buku-buku tentang pengembangan diri, kepemimpinan, motivasi dan buku-buku sejenisnya. Kata-kata yang berbobot, hanya akan keluar dari bacaan-bacaan yang berbobot pula.

Perihal input ini, menurut penelitian bahwa input yang berbentuk gambar terlebih dengan visualsasi multimedia lebih membekas 50% lebih diingat dari pada tulisan yang hanya 10%. Bahkan bila kita telah melakukannya dan telah menjadi pengalaman maka akan lebih membekas lagi dalam ingatan kita hingga 90%. Lebih lengkapnya untuk melihat pengaruh rata-rata metode penyampaian informasi terhadap diri kita dapat anda lihat pada grafik daya serap informasi berikut ini.

Grafik daya serap terhadap Informasi

Jika anda ingin memiliki sikap mental positif, maka perkaya diri anda dengan hal-hal yang positif. Maka Anda akan menjadi positif.

Nah, untuk sementara sampai disini dulu tipsnya ya…  Masih ada beberapa tips lagi yang mau saya sharingkan tapi akab kita bahas pada postingan berikutnya.

🙂

Orang Yang Berfikir Positif Memiliki Energi Lebih Besar


Pada artikel saya sebelumnya ada seorang sahabat yang berkomentar begini “yg susah kl gagal trs jadinya susah berpikiran psitif,..” memang benar, terkadang ini mudah diteory tetapi ketika kita mengalami masalah yang berat atau dalam tekanan, menjadi sulit untuk dipraktekkan. Bagaimanapun juga saya sangat yakin dengan istilah kekuatan pikiran. ”The power of positive thinking”.  Saat pikiran kita dipenuhi oleh hal-hal positif, kita akan merasa lebih lega, lebih fresh. Kita bisa berfikir dengan jernih. Sehingga energi kita akan kita curahkan kearah yang tepat. Energi kita tidak ada yang terbuang sia-sia, sehingga ketika kita bertindak energi tesebut dapat keluar dengan maksimal sesuai yang kita inginkan.

Pikiran yang negatif akan mempengaruhi rasa percaya diri. Sehingga ketika kita bertindak, kita akan berindak dengan ragu-ragu, setengah-setengah dan sudah pasti hasilnya tidak akan optimal karena energi yang kita keluarkan juga tidak optimal. Bisa jadi energi kita sudah kita curahkan untuk memikirkan hal-hal yang tidak kita kuasai. Karena berfikir positif juga artinya adalah berfikir solusi bukan berfikir masalah.

Kalau Anda lebih banyak bertanya ”mengapa?” ini adalah ciri-ciri orang yang berfikir masalah. Termasuk orang yang memiliki sikap mental yang negatif. Anda akan menggunakan energi Anda unuk memikirkan masalah yang akhirnya tidak menemukan solusinya. Tetapi bila Anda lebih banyak bertanya ”bagaimana?” nah, ini dia sebuah pertanyaan yang muncul dari sebuah sikap mental yang positif. Itu sama artinya Anda ingin memposisikan diri Anda sebagai solusi bukan sebagai masalah. Sehingga energi Anda pun akan Anda curahkan untuk mencari solusi dari permasalahan. Bukan masalah dari sebuah solusi. Karena masalah akan selalu hadir. Selagi kita masih hidup masalah tidak akan selesai karena masalahlah yang akan mendewasakan kita. Dan setiap masalah selalu ada solusinya, itu pasti. Nah, hanya orang-orang yang memiliki dasar pikiran yang positiflah yang dapat melihat dan menemukan solusi dengan cermat.

Pikiran yang positif juga akan berpengaruh pada kesehatan kita. Disadari atau tidak, tubuh kita bergerak sesuai dengan pikiran kita. Entah itu pikiran sadar atau pikiran bawah sadar.  Menurut sebuah riset kedokteran 90% penyakit muncul akibat stres. Stres itu sendiri termasuk dalam penyakit pikiran yang berakibat pada penurunan daya tahan tubuh.

Pikiran-pikiran negatif dapat membuat otak menjadi ruwet dan menimbulkan stres. Stres secara otomatis akan menyebabkan kekebalan zat anti body dalam tubuh kita menjadi menurun dan akhirnya kita mudah terserang penyakit. Kalau anda tidak percaya silahkan anda buktikan. Berpikir negatiflah setiap hari. Apapun yang Anda alami siapapun yang anda temui. Pikirkanlah sisi negatifnya. Saya jamin, dalam beberapa hari, maksimal satu minggu anda akan sakit. Bahkan mungkin terkena berbagai macam penyakit, entah itu flu, diare, gatal-gatal, batuk dan lain-lainnya.

Oya, hati-hati juga dengan kata ”stres”. Jangan mudah berkata ”saya stres” karena secara tidak sadar anda memprogram pikiran anda untuk stres. Terus terang saya miris dengan banyak teman-teman saya. Padahal masih sama-sama muda. Tapi sering bilang ”Waduh mana tugas menumpuk banyak sekali, bikin jadi streeess aja” padahal dikerjakan saja belum. Energinya banyak terbuang hanya untuk memikirkan pekerjaan yang setumpuk daripada untuk mengerjakannya dan itu saja sudah membuat stress.

Saya jadi bepikir ” Wah kasihan sekali, masih muda sudah stress, nanti tua dikit udah kena stroke kayaknya tuh, tidak bisa menikmati hidup yang begitu indah”.

Untuk itu kita perlu selalu menjaga pikiran positif pada diri kita. Karena Positif Thinking adalah dasar menumbuhkan Positif Feeling yang akan membawa kita pada Positif Action.

Bagaima kiat-kiat menjaga pikiran positif? akan saya bahas pada tulisan selanjutnya.

c-u 🙂