Born to be Champion


Seandainya kita tahu, benar-benar sadar dan selalu ingat akan perjalanan hidup kita. Maka kita tidak akan begitu mudahnya patah semangat dan putus asa. Kita tidak akan takut untuk bersaing. Kita tidak akan mudah menyerah dalam berjuang.

Anda pasti tahu asal atau cikal bakal manusia sebelum dilahirkan bukan? Ya, yaitu proses bertemunya sel sperma dan ovum yang lalu berkolaborasi membentuk satu sel tunggal yang kemudian memperbanyak diri menjadi dua sel, empat dan seterusnya hingga menjadi sesosok janin di dalam rahim Ibu.

Sekarang prosesnya kita tarik mundur sedikit. Antara ovum dan sperma manakah yang paling dominan dalam pembentukan dasar seseorang?. Ternyata basicnya ada pada sel sperma dan ovum adalah penunjang dari sel sperma. Penelitian ilmiah telah mambuktikan bahwa jenis kelamin seseorang ditentukan oleh sel sperma bukan oleh ovum. Bisa dikatakan bahwa seluruh sel sperma adalah sel hidup yang berpotensi untuk menjadi cikal bakal janin. Laki-laki atau perempuan.

Pada saat terpancar ada sekitar 200juta sel yang keluar untuk satu tujuan, untuk menemukan pasangannya yaitu sel telur. Dan sudah pasti tidak semua akan mendapatkan pasangannya karena sel telur hanya ada satu atau kadang-kadang dua untuk calon bayi kembar tidak identik namun ini sangatlah jarang. Seluruh sel sperma tersebut mendapati kondisi medan yang sama, harus menempuh jalan yang panjang sebelum akhirnya bertemu dengan ovum. Mereka harus berlomba-lomba menjadi yang pertama sampai dalam rahim.

Namun sebelum itu dalam perjalanannya saja mereka sudah harus bersaing untuk memanfaat cairan yang mengandung glukosa yang terdapat pada dinding leher rahim untuk mengubahnya jadi energi, siapa yang terlambat dan tidak kebagian maka akan berguguran pada fase ini. Setelah berhasil melalui jalan panjang pun belum menjadi jaminan bagi sel sperma untuk hidup dan berhasil mendapatkan ovum. Ribuan sel sperma yan tersisa masih harus bersaing, mengerubungi satu ovum untuk berlomba menjadi yang pertama kali menembus dinding sel yang cukup tebal dan berkolaborasi dengan inti sel ovum. Hanya sel sperma yang paling gigih dan paling kuatlah yang kemudian berhasil. Dan ketika sudah ada satu sel sperma yang masuk maka akses untuk sel yang lain akan tertutup, dinding ovum akan menebal dan kesempatan untuk yang lain akan hilang dan sel sperma-sel sperma yang gagal akan mati dalam hitungan waktu.

“Setelah 9 bulan 10 hari Sang Juarapun lahir dengan tangan mengepal pertanda ia siap untuk melanjutkan perjuangannya”

Lalu siapakah pemenang itu? Itulah saya, itulah anda, itulah kita semua yang telah lahir ke dunia ini.

Coba anda bayangkan jika saat itu bukan anda dan bukan saya yang memenangkan persaingan dengan ratusan juta pesaing lainnya, maka anda tidak akan ada di dunia ini, mungkin akan ada orang lain yang akan lahir tapi bukan anda. Dan sekali lagi INGAT! Anda bukan hanya bersaing dengan beberapa puluh pesaing tetapi ratusan juta pesaing sudah anda kalahkan. Hampir sama jumlahnya dengan penduduk Indonesia tahun 2000, lebih dua kali lipat dari jumlah penduduk Jepang saat ini . Bahkan ketika anda seorang wanita, anda telah mengalahkan jutaan pria.

dan memenangkan persaingan. Maka seharusnya, tidak ada alasan untuk anda unuk mundur dari persaingan lomba karya ilmiah yang hanya di ikuti seratus peserta, tidak anda alasan unuk anda untuk berhenti bersaing menjadi rangking 1 di kelas yang hanya berisi 40 orang murid, tidak ada alasan bagi anda untuk berhenti dari persaingan apapun, hanya karena anda takut tidak berpeluang menang karena pesertanya banyak. Padahal jauh lebih sedikit dari pesaing anda dulu.

Sadarilah! Anda terlahir sebagai manusia unggul dengan keunggulan anda sendiri.

“Allah SWT telah menjadikan kita lahir sebagai yang terbaik. Jadi, berusaha yang terbaik adalah bentuk tanggung jawab kita kepada Allah”

“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Qur’an, 95:4)

Setiap bayi memiliki sikap mental seorang juara

Secara luar biasa, setiap orang mengalami pembelajaran yang luar biasa cepat pada 5 tahun pertama hidupnya. Dari tidak bisa apa-apa ia harus belajar berjalan lalu berlari. 90% kosa kata dasar dihapal pada umur hingga lima tahun. Sedangkan sisanya hingga usia dewasa orang hanya menambah 10%nya saja. Menghapal dan mengingat bentuk benda dan warna dengan cepat. Mempersiapkan semua keahlian dasar yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang lebih tinggi pada saat ia menjelang dewasa.

Pertanyaannya adalah mengapa seorang bayi bisa belajar begitu cepat? Dari yang tadinya berdiripun tidak mampu seperti orang yang lumpuh tetapi akhirnya bisa berlari dengan riang. Yang tadinya hanya bisa menangis menjadi bisa bernyanyi dan berteriak dengan lantang.

Itu semua karena setiap bayi pada dasarnya memiliki sikap mental seorang juara sebagai fitrahnya. Apa saja sikap mental seorang juara itu?

Mental juara yang pertama adalah selalu bersemangat. Sewaktu masih balita kita tidak pernah melakukan sesuatu dengan bersedih atau merasa tertekan. Kita selalu semangat untuk berusaha dan tidak pernah malas malasan dalam mencoba. Ketika kita capek kita istrahat dan teridur tetapi kemudian berusaha lagi hingga kita bisa berjalan.

Mental juara yang kedua adalah selalu antusias. Seorang balita memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap yang ada disekelilingnya. Ia tidak takut apapun untuk mencoba dan berusaha tuntuk tahu dan untuk bisa. Tidak takut air tidak takut api, tidak takut pisau tidak takut hantu. Kalau toh nantinya jadi penakut, itu karena ditakut-takuti orng lain. Orang tuanyalah dan orang-orang di lingkungannyalah yang membuat ia takut. Ia selalu antusias untuk tahu dan untuk mencoba.

Mental juara yang ketiga adalah pantang menyerah. Kegagalan itu hal yang biasa, malah wajib hukumnya. Untuk mendapatkan sukses sejati haruslah merasakan kegagalan. Balita yang baru belajar berjalan saja tahu betul tentang artinya pantang menyerah. Tak perduli berapa kali ia terjatuh dan menangis. Ia pasti bangkit lagi dan mencoba lagi hingga berhasil. Coba anda bayang kan bila dulu saat anda masih belajar berjalan ketika anda sudah terjatuh beberapa kali lalu anda berfikir ” ah sudahlah, mungkin saya memang tidak berbakat untuk bisa jalan. Habis dari kemaren jatuh melulu, kan sakit” lalu anda memutuskan untuk berhenti berjalan. Sudah pasti saat ini anda tidak akan bisa jalan. Otot-otot anda akan mengecil hingga akhirnya tidak bisa menopang tubuh anda karena tidak pernah dipakai untuk berjalan dan akhirnya anda lumpuh. Anda bisa berjalan hingga saat ini, itu karena dulu anda memutuskan untuk belajar berjalan dan tidak akan menyerah sampai anda berhasil, sampai anda bisa berjalan dan berlari seperti orang-orang di sekeliling anda. Jangan anda berpikir, ”Ah… kan memang sudah begitu seharusnya, sudah sewajarnya anak kecil bisa ngomong dan bisa jalan. Itukan mudah dan itu biasa”. Asal tahu saja kesulitan mempelajari dan menguasai bahasa verbal bagi balita sama sulitnya seperti mempelajari bahasa rusia bagi anda yang belum pernah sama sekali mendengar bahasa rusia atau bagi anda untuk mempelajari bahasa tagalog. Bahkan lebih sulit karena balita belum memiliki skill pendukung seperti orang dewasa.

Mental juara yang keempat yang dimiliki seorang balita adalah Confident. Ya rasa percaya diri. Apapun yang di lakukan, pede aja lagi… Contohnya adalah ketika seorang balita belajar berbicara. Ketika ingin menyampaikan sesuatu ia tidak bisa melafazkannya dengan benar paling Cuma bisa ngomong ”babugigabibagu” walaupun salah dan tidak bisa dimengerti orang lain, walaupun kadang ditertawakan dan di ejek kakak dia tetap berbicara dengan keras. Mungkin pikirnya, ”peduli amat omongan orang…”.

Mental juara yang kelima adalah Yakin, pasti bisa! Satu hal yang pasti, yang membuat kita akhirnya bisa berjalan bahkan berlari dan bisa berbicara bernyanyi dan melakukan aktivitas lain karena kita tidak pernah merasa bahwa kita akan gagal. Kita yakin kita akan bisa maka kita bisa. Kita yakin akan bisa seperti orang orang yang kita lihat maka kita lakukan dengan sebuah keyakinan, Pasti bisa!

Kini… setelah bertahun tahun berselang, bayi mungil itu sudah dewasa. Keinginannya bukan lagi untuk sekedar ingin bisa berjalan dan bisa berbicara. Ia memiliki cita-cita untuk diraih dan impian untuk diwujudkan. Tapi masihkah semangatnya seperti dahulu? Masihkah ia memiliki sikap mental seorang juara…

7 Keajaiban Dunia Yang Sesungguhnya.


Dalam sebuah kelas geografi, sekelompok siswa sedang berdiskusi tentang 7 keajaiban dunia. Sebelumnya pada awal pelajaran mereka diminta unuk membuat daftar dari apa yang mereka pikir adalah 7 keajaiban yang ada di dunia saat ini.

Walapun ada beberapa ketidak sesuaian, namun sebagian besar daftar tersebut berbunyi:

1.Piramid
2.Tajmahal
3.tembok Cina
4.Menara Pissa
5.Kuil Angkor
6.Menara Eifel
7.Candi Borobudur

Ketika daftar dikumpulkan, sang guru memperhatikan seorang muridnya, seorang gadis pendiam yang belum mengumpulkan kertas tugasnya. Lalu sang guru bertanya padanya apakah ia mengalami kesulitan dalam membuat daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab “ Ya sedikit. Saya bingung memilih karena sangat banyaknya” Sang guru berkata “Baik, coba katakan kepada kami apa yang kamu miliki. mungkin kami bisa membantu memilihkan”

Gadis pendiam itu terdiam sejenak lalu berkata

“ Saya pikir, tujuh keajaiban dunia adalah “

1.Bisa melihat
2.Bisa mendengar
3.Bisa menyentuh
4.Bisa menyayangi

Dia ragu lagi sebentar, lalu melajutkan.
5.Bisa merasakan
6.Bisa tertawa
7.Bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya sebagai “ Keajaiban “. Namun kita melihat lagi apa yang telah diberikan oleh Allah sebagai hal yang “ Biasa “ dan kita sangat jarang mensyukurinya bahkan sering berkeluh kesah.

Semoga hari ini kita di ingatkan tentang hal yang benar-benar ajaib dalam hidup kita.

*) dengan sedikit penyesuaian.

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya


Story From Friend…

Saya tidak tahu kisah ini nyata atau tidak. tetapi ini menyadarkan saya tentang betapa besarnya pengorbanan seorang ibu demi anaknya. semoga bermanfaat juga buat yang lain.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia. Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya punya duit” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN. Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! “ Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik.. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

Manajemen Masalah


Solusi untuk semua masalah

Suatu hari ada seorang pria yang sedang berjalan-jalan ditaman. Tiba-tiba ia melihat sebuah kepompong yang terdapat celah kecil pertanda bahwa calon kupu-kupu yang ada didalamnya sedang berusaha untuk keluar dari kepompong tersebut. Berjam-jam ia memperhatikan kupu-kupu tersebut berjuang keras untuk mendorong tubuhnya keluar melalui celah kecil tersebut, namun sepertinya usahanya sia-sia, kupu-kupu tersebut tak kunjung keluar dari kepompongnya. Sekilas tampaknya aktivitas itu sudah berhenti pada satu titik dan tidak ada perkembangan lebih lanjut.

Selintas kemudian, pria itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu. Dia mengambil sebuah gunting dan membuka kepompong itu. Kemudian kupu-kupu itu keluar dengan sangat mudahnya.

Tapi apa yg terjadi kemudian? Kupu-kupu itu memiliki tubuh yg tidak sempurna. Tubuhnya kecil dan sayapnya tidak berkembang. Pria itu tetap memperhatikan dan berharap , tidak lama lagi, sayap tersebut akan terbuka, membesar dan berkembang menjadi kuat untuk dapat mendukung badan kupu-kupu itu sendiri. Tapi semua yg diharapkan pria itu tidak terjadi ! Kenyataanya, kupu kupu tersebut malah menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yg lemah dan sayap yg terlipat. Kupu-kupu tersebut tidak pernah bisa terbang.

Apa yang pria itu lakukan, dengan segala kebaikan dan niat baiknya, dia tidak pernah mengerti, bahwa perjuangan untuk mengeluarkan badan kupu-kupu dari kepompong dengan cara mengeluarkan seluruh cairan dari badannya adalah suatu proses yang dibutuhkan, sehingga sayapnya dapat berkembang dan siap untuk terbang begitu keluar dari kepompong tersebut, sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh Allah.SWT. Dengan kata lain itulah sunatullah.

Perjuangan adalah sesuatu yg mutlak kita butuhkan dalam hidup ini. Jika saja kita diperbolehkan untuk melewati hidup ini tanpa masalah, hal ini justeru akan membuat kita lemah. Kita tidak akan pernah sekuat seperti apa yang kita harapkan, dan tidak akan pernah terbang seperti kupu-kupu itu.

Hidup selalu dipenuhi dengan masalah. Walau tanpa kita minta masalah akan tetap datang menghampiri kita, mulai dari masalah yang sepele sampai yang dirasa sangat berat. Namun pernahkah kita berfikir bahwa bisa jadi cobaan-cobaan ini datang justru buah dari doa kita sendiri.

Ketika kita berdoa, “Yaa Allah berikanlah hamba kekuatan dan keberanian”. Maka ketika datang kesulitan dan rintangan sesungguhnya Allah sedang mengabulkan doa kita. Allah sedang melatih dan menguji kita agar kita mampu melewatinya. Bukankah kita baru bisa dikatakan kuat jika kita mampu mengangkat beban. Semakin berat beban yang mampu kita angkat maka artinya kita semakin kuat.

Kita meminta kesejahteraan dan Allah memberikan kita otak dan otot untuk bekerja. Kita meminta kebijak sanaan maka kita diberikan masalah yang harus dipecahkan untuk menguji kita apakah kita sudah bijaksana atau belum.

Kita meminta pertolongan, Allah memberikan kesempatan untuk kita ambil. Dan kita sering meminta cinta dan kasih sayang, lalu Allah mengirimkan orang-orang yang sedang kesulitan disekeliling kita untuk kita bantu. Maka ketika kita melihat orang yang kesulitan tetapi kita mengabaikan untuk menolongnya padahal kita mampu. Maka itu sama artinya kita sudah menolak cinta dan kasih sayang Allah.SWT. padahal kita sendiri yang memintanya.

Orang yang yang memiliki sikap mental positif menganggap masalah bukan sebagai halangan atau hambatan. Tetapi justeru sebagai tantangan yang harus dilewati. Karena orang yang paham tahu betul bahwa sebenarnya masalahlah yang akan mendewasakan kita. Kemampuan kita dalam menghadapi masalahlah yang akan menjadi parameter kualitas diri kita. Dan jangan heran ketika ujian terberat justeru datangnya dari orang-orang terdekat kita. Teman yang meremehkan, keluarga yang tidak mendukung atau bahklan dari diri kita sendiri dengan munculnya rasa malas, pesimistis, kejumudan, futur atau sikap-sikap lain yang dapat membuat kita down dan putus asa. Sehingga kita dihadapkan pada pilihan untuk “Maju terus atau berhenti sampai disini saja!”. Di sinilah sesungguhnya kita sedang di uji untuk mampu memotivasi diri kita sendiri sebelum kita mampu untuk memotivasi orang lain.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?(QS. Al-Ankabutt:2)

Prinsip 90:10

Maksudnya adalah 10% hidup kita bergantung pada apa yang terjadi pada diri kita dan itu tidak dapat kita kendalikan. Itulah takdir. Kita tidak bisa menghentikan gempa bumi yang terjadi kita tidak bisa menghindari kecelakaan saat kita sudah berhati-hati tapi justeru orang lain yang menabrak diri kita. Kita tidak bisa mengendalikan jadual pesawat yang terlambat. Dan hal-hal lainnya di luar diri kita yang tidak bisa kita kendalikan. Kita kidak bisa mengontrol yang 10% ini.

Lalu bagaimana dengan yang 90%? Kita sendiri yang menentukan yang 90% lainnya. Yaitu adalah keputusan kita untuk bagaimana kita akan bereaksi atas kejadian yang kita alami. Dengan kata lain juga adalah pilihan sikap kita dalam menghadapi masalah yang kita hadapi. Percaya atau tidak, disadari atau tidak disadari itu mempengaruhi 90% hidup kita.

Kita tidak bisa mengendalikan kemacetan di jalan tetapi kita bisa mengendalikan reaksi kita. Sikap apa yang akan kita lakukan, kita sendiri yang memutuskan. Apa yang terjadi selanjutnya itulah pilihan kita. Sehingga jangan heran ketika dua orang menghadapi masalah yang sama tetapi memperoleh hasil yang berbeda karena keputusan yang diambil memang berbeda.

Jangan biarkan lingkungan mengendalikan diri kita. Kitalah yang harus memegang kendali atas diri kita sendiri.

Tenang & yakin , kunci sukses menghadapi masalah.

Tidak usah terkejut ketika kita berniat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, kita akan mendapat cobaan yang lebih berat pula. Semakin besar keinginan kita untuk menjadi lebih baik semakin berat pula ujian yang akan kita hadapi. Setelah berhasil melewati satu ujian bersiap-siaplah untuk menghadapi ujian selanjutnya. Ibaratnya sekolah, saat kelas satu kita siberi ujian level kelas satu pula, kalau kita berhasil kita baru bisa naik ke kelas 2 dan nanti kita akan diberi soal ujian level kelas 2 agar kita bisa naik ke kelas 3. dan sudah pasti soal ujian kelas 3 akan lebih berat dari soal ujian kelas 2.

Begitulah halnya dengan cobaan atau masalah yang akan kita hadapi. Ketika telah melewati sebuah cobaan, bukan berarti akan berhenti sampai di situ. Jika kita masih ingin menjadi lebih baik lagi maka ujian yang lebihg berat dari sebelumnya akan datang pada kita. Saat kita lari dari masalah, itu berarti kemampuan kita akan berhenti sampai disitu. Tetapi bila kita berhasil menghadapinya maka kita akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan menjadi lebih mudah bagi kita untuk menolong orang-orang yang menghadapi masalah yang lebih ringan dari masalah yang pernah kita hadapi.

Saat menghadapi masalah, usahakanlah untuk tidak panik. Karena kepanikan akan membuat kita tsulit untuk mengontrol tindakan kita. Jalan pikiran kita menjadi lebih tertutup dari solusi. Malah bisa jadi akan memperbesar masalah. Usakanlah untuk tetap bersikap tenang karena ketenangan akan membantu kita untuk tetap berpikir jernih dalam memikirkan solusi. Lebih mudah menyerap dan mengelola informasi. Tindakan kitapun lebih terkontrol. Kita jadi lebih mudah untuk bersabar.

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS. Al-Fajr:27-30)

Kesabaran dalam menghadapi masalah lambat laun akan membuahkan hasil yang baik. Namum sikap sabar tidak sama dengan pasrah tanpa usaha. Sabar dan tawakal itu dimunculkan setelah kita meluruskan niat dan menyempunakan ikhtiar. Kalau sudah begitu baru menyerahkan hasilnya kepada Allah.SWT.

Untuk memunculkan sikap sabar dan tenang ini memang harus dilatih, karena memang cukup sulit bagi yang belum terbiasa. Sebahagian orang melatihnya dengan bermeditasi. Namun dalam Islam sebenarnya sudah diajarkan yaitu dengan sholat. Sholatlah dengan tuma’ninah, dalam gerakan maupun bacaannya. Itu akan melatih kesabaran dan ketenangan.

Dan yakinlah akan pertolongan Allah yang mungkin datangnya tidak terduga dan sulit diterima logika. Yakinlah sesulit apapun masalah pasti ada solusinya dan pasti ada hikmah dibaliknya.

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah:153)

Setiap Racun pasti ada penawarnya. Setiap penyakit pasti ada obatnya. Begitu juga dengan masalah, pasti ada solusinya. Tugas kita adalah untuk mencari dan memecah kan solusi tersebut karena itulah inti dari pengembangan diri.

Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya… (QS. Almu’minun:62)

Jadi… jangan pernah takut menghadapi masalah, tetapi juga jangan suka cari-cari masalah!

Hadapi semua tantangan dengan sikap OPTIMIS dan selalu TERSENYUM ^_^

(Terinspirasi dari Al-quran, artikel steven covey dan the butterfly lesson)

Judul pilem dalam bahasa daerah


Dari artikel yg pernah dikirim mbak Dyan 🙂

Versi Jawa

Enemy at the Gates — Musuhe Wis Tekan Gapuro
Die Another Day — Modare Ojo Saiki
Die Hard — Matine Angel
Die Hard II — Matine Angel Tenan
Die Hard III With A Vengeance — Kowe Kok Ra Mati-Mati To?
Die Hard IV (Die) – Jan Tenanan, Arep Mati Kok Angel Tenan
Bad Boys — Bocah-Bocah Elek
Catwoman – Kucing Wedok
Man of Fire — Wong Lanang Kesumuken
No Way Back — Ora Iso Mulih (kesasar to?)
Just Married – Mantenan
Red Eye — Matane Abang (klilipan opo?)
Casino Royale – Togel Akeh Duite
The Hoax — Ngapusi
Harry Potter – Harry Dodol
Pot Lost in Space — Ilang Neng Awang-awang
X-Men — Wong Lanang Saru
X-Men 2 — Wong Lanang Saru Tenan
Cheaper by the Dozen — Tuku Selusin Luwih Murah
Paycheck — Kasbon
Independence Day — Pitulasan
There is Something About Marry — Meri Ono Apa-Apane
Silence of the Lamb — Wedhuse Mutung
All The Pretty Horses — Jarane Ayu-Ayu
Planet of the Apes — Planete Wong Apes
Gone in Sixty Second — Minggat Sakcepete
Original Sin — Dosa Tenanan
The Abyss — Entek-Entekan
Deja Vu — Pangling
Seabiscuit — Klethikan Neng Laut
Terminator — Terminal Montor
How To Lose A Guy in 10 Days — Piye Carane Megat Lanangan Mung 10 Dino
Lord Of The Ring — Pedagang Akik
Deep Impact — Ngantem Njero
Million Dollar Baby — Babi Regone Sayuto
Blackhawk Down — Manuk Ireng Kenek Bedhil
Saving Private Ryan — Ngelesi Privat Mas Ryan (pancene goblog tenan opo?)
Gone With The Wind — Wes Ewes Ewes, Bablas Angine
Because I Said So — Dikandani Kok Ngeyel Temen Sih
Superman — Gatot Koco
Versi Sunda
Saving Private Ryan – Nulungan si Rian
Enemy At The Gate – Musuh Ngajedog di Pager
Die Hard – Teu Paeh-Paeh
Die Hard II – Can Paeh Keneh
Die Hard III With A Vengeance – Nya’an euy Hese Pisan Paehna
Bad Boys – Leutik-leutik legeg
Rocky – Osok Neunggeulan Batur
Rain Man – Lalaki Cicing di Bogor
There’s Something About Marry – Ari Ceu Meri Teh Kunaon?
Mission Impossible – Moal Bisa
Titanic – Tilelep
Paycheck – Nganjuk Heula
Reign of Fire – Beubeuleuman
Original Sin – Tara Ka Mesjid
Sleepless In Seattle – Cenghar Di Ciateul
Silence of The Lambs – Embe Pundung
Ghost – Jurig Kasep
Bad Boys – Budak Bangor
Are We There Yet? – Lila Teuing Nepina Euy?
Home Alone – Tinggaleun
Casablanca – Mengkol Ti Sudirman
Gone In Sixty Seconds – Indit Siah Kaditu!
The Awakening – Hudang Sare
After The Sunset – Tereh Maghrib
The End of Days – Se’ep Waktosna
Versi Minang
Enemy at the Gates — Lah tibo lawan di pintu…
Batman Forever — Kalalauang
Remember the Titans — Lai Takana jo si Titan
The Italian Job — Karajo maliang
Die Hard — Payah matinyo
Die Hard II — Alun Juo Mati Lai…?
Die Hard III With A Vengeance — Ondeh Mandeh.. ndak juo mati mati doh…?
Bad Boys — Anak Kalera
Sleepless in Seattle — Mangantuak..
Lost in Space — Ilang di awang awang
Brokeback Mountain — Gunuang patah tulang
Cheaper by Dozens — Bali salusin tambah murah..
You’ve got Mail — Ado surek tuh ha…
Paycheck — Pitih Gaji
Independence Day — Hari Rayo
The Day After Tomorrow — Saisuak
Die Another Day — Ndak kini matinyo..?
There is Something About Marry — Manga si Merry yo..?
Silence of the Lamb — Kambiang pangambok
All The Pretty Horses — Kudonyo rancak-rancak
Planet of the Apes — Planet Siamang
Gone in Sixty Seconds — Barangkek lah waang Lai
Original Sin — Sabana-bana doso…
Mummy Returns — Lah Baliak si One tadi..?
Crash — Balago kambiang
Copycat — Kopi Kuciang
Seabiscuit — Makan Biskuit di Lauik
Freddy vs Jason — Bacakak
Just in Heaven — Lah di Surgo
Ai r Bud — aia si Budi
How To Lose A Guy in 10 Days — Baa caronyo manyipak urang..
Lord Of The Ring — Juragan batu cincin
Deep Impact — Taraso dalamnyo
Million Dollar Baby — Anak Rangkayo
Blackhawk Down — Buruang itam si Don
Saving Private Ryan — Mahagia les ka si Ryan
Dumb and Dumber — Pakak jo sabana Pandia..
Versi Batak
Drunken Master = Parmitu
Any Given Sunday=Marminggu Hamu Fuang
The Gift = Durung-Durung
Run Away Jury = Martabuni Ho Tulang apa lagi, yah…? bentar, aku lagi
mikir-mikir. . mmmhhhh…
Step Mom= Inang Panirang-Nirangan
Lion King = Sisingamangaraja
Beautiful Mind = Nipi Nama i
Mr. & Mrs. Smith = Smith Dohot Oroan na.

Rest In Peace = Dison Do Maradian (bah, judul film apa pulak ini
bah..!! hehehe…)